Dia menyebut, transisi energi menjadi satu keharusan. Terlebih bagi negara seperti Indonesia, yang mana isu perubahan iklim menjadi sesuatu yang sangat kritikal dan bisa berdampak pada stabilitas ekonomi.
"Buat Indonesia sendiri tentunya perubahan iklim menjadi sesuatu yang sangat kritikal, bisa berdampak dari sisi ekonomi. Kalau kita enggak transisi energi, kondisi ekonomi kita bisa terganggu. Barang-barang kita, kalau kita enggak berubah, nanti akan menjadi lebih mahal," ujar Rachmat.
Lebih lanjut dia menilai, penerapan Environment, Social and Governance (ESG) akan sangat berguna. Dia berpendapat ada banyak keuntungan yang bisa didapat di tengah peliknya masalah kerusakan lingkungan.
"Jadi ESG kadang-kadang kita nilai sebagai suatu biaya, tapi sebenarnya ke depan bisa jadi suatu investasi. Karena dampak-dampak ekonominya akan menjadi lebih mahal lagi kalau kita tidak terapkan dari sekarang," kata Rachmat.
(Fiki Ariyanti)