Beban pokok yang membengkak, serta bertambahnya aneka biaya lain menjadi penyebab utama perseroan mencatatkan rugi.
Diketahui, beban pokok INOV naik 17,14% yoy, yang sebagian besar berasal dari biaya pembelian bahan baku hingga produksi, sedangkan kenaikan beban umum mayoritas berasal dari lonjakan gaji karyawan.
Neraca keuangan INOV per 30 Juni 2022 mencatat ada kenaikan total aset sebesar 3,11% mencapai Rp918,45 miliar, dari akhir 2021 di angka Rp890,73 miliar.
Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 6,08% sebanyak Rp589,81 miliar, sedangkan modal atau ekuitas perseroan turun 1,81% di angka Rp328,63 miliar.