Sebelumnya, pada RUPST Tahun Buku 2021, KEEN juga menyepakati pembagian dividen final sebesar USD1,35 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8 persen dari laba bersih 2021 yang sebesar USD7,99 juta, sehingga dividen per saham yang dibagikan sebesar Rp5,46 per saham.
Sedangkan pada RUPST KEEN Tahun Buku 2020, disetujui pembagian dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020, atau senilai USD1 juta, dengan dividen di angka Rp3,88 per saham.
"Ke depan, Perseroan akan terus melangkah berupaya mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan, bukan hanya PLTA tetapi juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin hingga 650 MW," ujar Wilson.
Di dalam pipeline yang telah disusun Perseroan, KEEN menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 650 MW. Saat ini, KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas lebih dari 206 MW, dengan perincian PLTA 180 MW dan PLTS 26 MW," katanya.
Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang KEEN di sektor energi hydro baik PLTA maupun PLTm adalah 250 MW.
Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pengembangan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW.