Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall mengatakan, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp747 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021, dengan biaya non-recurring sebesar Rp456 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant.
Selain itu, penjualan like-for-like IKEA dipengaruhi oleh pembatasan operasional perdagangan yang
diberlakukan oleh Pemerintah pada kuartal ketiga. Namun, jumlah kunjungan pelanggan meningkat pada bulan September dibandingkan dengan bulan Juli dan Agustus. Kontribusi e-commerce pada kuartal ini terus meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Profitabilitas telah dipengaruhi oleh biaya pra-pembukaan terkait dengan pembukaan gerai baru dan penurunan pendapatan penjualan," ujar Patrik dalam keterangan tertulis.
Dia menambahkan, selama kuartal tersebut, IKEA Indonesia membuka gerai ke-empatnya di Jakarta Garden City. Setelah pembukaan ini, IKEA memiliki lebih dari dua kali lipat total area jaringan gerainya sejak awal tahun. Ekspansi ini mengikuti imperatif strategis IKEA agar lebih mudah diakses serta terjangkau oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian, kinerja Guardian Health & Beauty terus dipengaruhi secara signifikan oleh pembatasan terkait
pandemi di Indonesia dan perubahan pola belanja pelanggan. Kinerja penjualan like-for-like dipengaruhi oleh peningkatan pembatasan sosial yang diberlakukan Pemerintah, disertai adanya peningkatan kinerja pada bulan September. Selain itu, laba underlying dipengaruhi oleh penurunan penjualan pada kuartal ketiga.
Setelah restrukturisasi Giant Indonesia, enam gerai Giant telah berhasil diubah menjadi gerai Hero Supermarket. Gerai Hero Supermarket baru memiliki penawaran makanan segar dengan mutu terbaik dan beragam produk berkualitas tinggi yang bersumber baik lokal maupun dari mancanegara.