Akan tetapi, emiten ini tak mampu mempertahankan kinerja positif tersebut di tahun 2022. Sepanjang tahun ini, kinerja saham SILO terpantau merosot hingga minus 6,71 persen per Jumat (17/6).
Turunnya kinerja saham SILO seiring dengan menurunnya kinerja keuangan emiten ini di tahun 2022. Adapun laba bersih yang diperoleh SILO pada Triwulan I-2022 tercatat merosot sebesar minus -31 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara pendapatan bersih emiten ini juga turun sebesar -3,35 persen menjadi Rp2,22 triliun pada triwulan pertama tahun ini.
Turunnya baik kinerja saham maupun keuangan emiten ini dipengaruhi dengan melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air. Penurunan kasus Covid-19 diiringi dengan proses transisi pandemi menuju endemi yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
“Kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi serta belajar hidup bersama dengan Covid,” kata Presiden, dikutip dalam siaran pers, Jumat (10/9/2021).
Selain itu, menurunnya saham emiten rumah sakit ini salah satunya juga dipengaruhi mahalnya valuasi saham SILO yang melejit di awal pandemi. Bila dianalisis dari Price Earnings Ratio (PER), emiten ini memiliki rasio sebesar 32,57 kali.