IDXChannel - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) semakin optimistis dan percaya diri menghadapi potensi bisnis yang tersedia di industri.
Hal ini seiring telah rampungnya pembayaran tahap pertama atas kewajiban kewajiban perusahaan kepada seluruh kreditur sebesar Rp75,4 miliar.
Langkah tersebut diklaim telah berdampak positif terhadap kondisi kas perusahaan, lantaran memberi ruang yang cukup bagi WSBP untuk menjalankan operasional sekaligus mengembangkan bisnis ke depan.
Dengan kondisi tersebut, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) itu mengaku telah memetakan beragam peluang sekaligus tantangan yang bakal dihadapi di pasar sepanjang tahun ini.
"WSBP melihat peluang pasar infrastruktur dan konstruksi secara umum masih sangat potensial dan menjanjikan," ujar Director of Finance and Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, kepada idxchannel.com, Senin (15/5/2023).
Menurut Asep, pasar infrastruktur nasional ke depan masih akan didorong oleh penyelesaian proyek strategis nasional, seperti jalan tol, pembangunan kawasan bendungan dan berbagai proyek lain.
"Juga termasuk proyek penyelesaian IKN (Ibu Kota Nusantara). Di samping itu, sektor oil & gas kami lihat juga menunjukkan peluang besar bagi perusahaan konstruksi dan manufaktur beton seperti kami," tutur Asep.
Dengan peluang yang tersedia tersebut, Asep menjelaskan, tantangan bisnis ke depan justru lebih pada tahun politik yang menyebabkan potensi proyek bersifat jangka pendek.
Sebagai upaya memitigasi risiko yang ada, WSBP disebut Asep terus melakukan diversifikasi pasar dan pelanggan agar kinerja perusahaan secara keseluruhan tetap berjalan dengan baik.
"Kami akan senantiasa memitigasi risiko dari adanya tahun politik ini, sehingga tidak mengganggu bisnis secara keseluruhan," tegas Asep.
Saat ini, WSBP telah memasang sejumlah target terkait kinerjanya di sepanjang tahun ini. Dari segi perolehan kontrak baru, misalnya, perusahaan mengincar nilai hingga Rp3,8 triliun sampai akhir tahun.
Nilai tersebut dengan mengasumsikan adanya pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar 100-150 persen dibanding tahun lalu.
Sedangkan dari pendapatan usaha, WSBP telah mematok target Rp2,1 triliun harus mampu dikantongi hingga akhir tahun, atau tumbuh lebih dari 10 persen secara tahunan.
Sementara dari segi perolehan laba kotor, WSBP sepertinya berusaha konservatif dan berhati-hati, dengan mengincar target Rp300 miliar, atau tumbuh sebesar 1,3 persen dari realisasi laba kotor 2022. (TSA)