sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Bank BRI (BBRI) Masih Kuat di Semester I, Cek Target Harga Sahamnya

Market news editor Rahmat Fiansyah
09/08/2024 15:31 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperoleh laba bersih Rp29,7 triliun di semester I-2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperoleh laba bersih Rp29,7 triliun di semester I-2024. (Foto: Dok. BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperoleh laba bersih Rp29,7 triliun di semester I-2024. (Foto: Dok. BBRI)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperoleh laba bersih Rp29,7 triliun di semester I-2024. Laba tersebut naik 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Analis OCBC Sekuritas, Budi Rustanto menilai, kenaikan laba bersih BBRI di enam bulan pertama tahun ini ditopang oleh pertumbuhan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang kuat sehingga mampu mengimbangi tingginya biaya kredit.

Budi menambahkan, pertumbuhan kredit BBRI pada semester I-2024 mencapai Rp1.264,8 triliun atau tumbuh 11,2 persen secara tahunan. Segmen mikro yang menjadi andalan kredit BBRI naik 7,8 persen menjadi Rp623 triliun dengan kontribusi terhadap total portofolio mencapai 46,6 persen.

"Pertumbuhan kredit segmen mikro bank-only melambat menjadi 5,7 persen secara tahunan, dibandingkan 10,4 persen pada Juni 2023 karena manajemen fokus memperbaiki kualitas aset," katanya lewat riset yang dikutip Jumat  (9/8/2024).

Budi juga menyoroti tingginya pertumbuhan kredit dari Kupedes dan Pegadaian yang masing-masing mencapai 16,1 persen dan 22,5 persen. Hingga 30 Juni 2024, penyaluran Kupedes mencapai Rp212 triliun sementara Pegadaian Rp77 triliun. Sementara itu, penyaluran pembiayaan dari PNM juga naik 8 persen menjadi Rp49 triliun.

Kehatian-hatian manajemen, kata Budi, tercermin dari kenaikan pencadangan yakni NPL Coverage di level 211,6 persen dan Cadangan Kerugian Pinjaman (Loan Loss Reserve) di level 6,5 persen. Hal tersebut disebabkan NPL sedikit naik menjadi 3,05 persen sementara Loan-At Risk juga naik menjadi 12,7 persen.

Budi memperkirakan, pertumbuhan kredit BBRI hingga akhir tahun bisa mencapai 11 persen secara tahunan, ditopang oleh pertumbuhan ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. BBRI, kata dia, juga berhati-hati menahan laju kredit untuk segmen mikro dan kecil sembari fokus pada penagihan dan peningkatan kualitas aset.

Dengan strategi ini, Budi yakin NPL BBRI pada akhir tahun bakal berada di bawah 3 persen. Selain itu, kredit restrukturisasi juga diperkirakan bersih pada pertengahan atau akhir 2025. Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) BBRI juga stabil di level 20 persen.

Atas dasar alasan-alasan tersebut, OCBC Sekuritas mempertahankan rating BELI pada saham BBRI dengan target harga Rp5.600. Angka tersebut mengindikasikan potensi kenaikan (upside) sekitar 19 persen dari harga saat ini sebesar Rp4.700 per saham.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement