Di antara ke-12 perusahaan asuransi umum tersebut, premi bruto TUGU menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.
"Premi bruto (TUGU) naik 39 persen yoy, mencapai Rp5,2 triliun pada semester I tahun ini. Kontribusi premi bruto TUGU terhadap total premi bruto emiten asuransi umum mencapai 39,4 persen hingga akhir Juni 2024. Pangsa pasarnya juga meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 32,3 persen," ujar Kharel.
Tidak hanya dari sisi premi saja, kinerja operasional anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut juga tercatat moncer, di mana laba operasi Perseroan mencapai Rp517 miliar, tumbuh 68 persen yoy pada semester I-2024.
Capaian tersebut bahkan jauh mengungguli kinerja kompetitornya yang berhasil menorehkan pertumbuhan sebesar 45,2 persen yoy. Kontribusi laba operasional TUGU terhadap total 12 emiten asuransi umum yang menyandang status Tbk bahkan mencapai 64,5 persen.
"Ini tidak hanya menunjukkan bahwa TUGU mengalami perbaikan yang signifikan tetapi juga keunggulan kompetitif terutama dari sisi size and scale," ujar Kharel.
Lebih lanjut Kharel menjelaskan bahwa emiten sektor asuransi umum yang melantai di BEI memang didominasi oleh perusahaan yang memiliki skala yang relatif kecil dengan kinerja yang cenderung fluktuatif.
Namun TUGU yang mampu memanfaatkan ekosistem bisnis captive dari induk Pertamina Group, sinergi bisnis dengan BUMN lain serta upaya penetrasi ke segmen ritel yang menjanjikan menjadi kunci utama motor pertumbuhan bisnis perseroan yang menciptakan skala ekonomi yang besar.