IDXChannel - Meski masih berada di masa pandemi Covid-19, kinerja pasar modal justru moncer di sepanjang 2021. Kondisi itu membuat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutnya sebagai ketiga yang terbaik di Asia.
Menurutnya, hampir seluruh item capaian subsektor ini mengalami pertumbuhan positif. Bahkan, kinerja tersebut jauh lebih baik dibandingkan ketika pandemi Covid-19 belum datang.
"Di pasar modal telah pulih, bahkan lebih bagus dari sebelum Covid-19," katanya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia, Kamis (20/1/2022).
Mulai dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang saat ini mencapai level 6.693,4 per 14 Januari 2022, lebih tinggi dibandimgkan 2 Maret 2020 yang mencapai 5.361,25. Per 30 Desember 2021, IHSG mencapai level 6.581,48 atau naik 10,08% yoy.
"Capaian ini dapat kami sampaikan peringkat ke-3 terbaik di Asia," ujar Wimboh.
Selanjutnya, kapitalisasi pasar saham di 2021 mencapai Rp 8.252,41 triliun dan menjadi peringkat ke-2 di ASEAN setelah Thailand. Investor pasar modal juga meningkat 93% dari 3,9 juta investor menjadi 7,5 juta investor.
"Dan ini 80% investornya adalah investor milenial, ini berkah karena pasar modal ini sangat menarik terutama bagi milenial," ujarnya.
Kemudian, kinerja penghimpunan dana di pasar modal mencapai 363,3 T atau naik 206% dari tahun 2020, dengan jumlah emiten baru sebanyak 56 emiten.
"Ini pertumbuhan terbaik se-Asia Pasifik, di mana Asia Pasifik rata-rata hanya 171%," ungkap Wimboh. (TYO)