Optimisme yang sama disampaikan Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual. Menurutnya, peluang pertumbuhan penyaluran kredit masih terbuka lebar apalagi jika permintaan masyarakat menguat.
David menerangkan, prospek ekonomi Indonesia tidak terlepas dengan kondisi ekonomi global. Menurutnya, dibanding 2023, kondisi ekonomi 2024 akan lebih menantang.
Meski demikian, dia memandang perekonomian nasional masih akan positif di 2024.
“Tahun ini kita masih bisa tumbuh kurang lebih 5%. Kita berharap dari sisi investasinya ada banyak faktor lain yang kita perhatikan. Kita cautiously optimistic lah di tahun ini. Sektor konsumsi juga cukup bagus. Perilakunya di tahun ini relatif lebih baik,” ungkap David.
Sebagai informasi, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun sepanjang 2023. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
(YNA)