Sedangkan, pendapatan dari segmen rawat inap mencapai Rp4,09 triliun atau setara 58,35% dari total pendapatan. Angka ini tumbuh 16,19% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,52 triliun.
Sementara itu segmen rawat jalan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,93 triliun atau setara 41,74% dari total pendapatan, yang berarti kenaikan 20,08% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,44 triliun.
Sejatinya Siloam memiliki arus kas yang kuat selama 2019. Arus kas operasi meningkat 220% menjadi Rp652 miliar, sementara arus kas bebas tercatat positif Rp184 miliar dibandingkan negatif Rp595 miliar di 2018.
"Posisi kas yang kuat memberikan landasan operasional yang kokoh untuk Siloam," jelas Caroline.
Total uang tunai pada Desember 2019 menjadi Rp314 miliar, meningkat 45% dibandingkan dengan tahun lalu Rp216 miliar. Siloam memiliki neraca keuangan yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA yang rendah sebesar 0,27. (*)