IDXChannel – Nama Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam kembali mencuat di media seiring anak usaha Jhonlin Group, perusahaan sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), berencana manggung di bursa. Haji Isam sendiri memiliki hubungan dekat dengan perusahaan Grup Bakrie.
Kedekatan tersebut, misalnya, terlihat dalam data laporan keuangan teranyar (kuartal I 2022) emiten batu bara Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Dalam catatan laporan keuangan tersebut, PT Jhonlin Group, termasuk ke dalam tiga besar pelanggan BUMI yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari total pendapatan selama triwulan pertama tahun 2021 dan 2022.
Pada kuartal I 2022, PT Jhonlin Group menyumbang pendapatan USD45,14 juta atau setara dengan Rp654,5 miliar (asumsi kurs Rp14.500/USD). Angka tersebut lebih rendah dari kuartal I 2021 yang sebesar USD45,69 juta.
Selain Jhonlin Group, perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) Rwood Resources DMCC (USD117,54 juta) dan perusahaan pelat merah PT PLN Persero (USD82,19 juta) berada di posisi pertama dan ketiga pelanggan terbesar BUMI per tiga bulan pertama 2022.
Bermula sebagai Kontraktor
Hubungan Haji Isam lewat Jhonlin Group dengan perusahaan Bakrie sudah terjalin sejak lama.
Ini berawal ketika pria asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), tersebut berkenalan dengan Johan Maulana, seorang penambang batu bara di Kalsel.
Haji Isam sendiri mengakui hal tersebut kepada Tempo yang terbit dalam buku berjudul Menilik Hubungan Erat Pengusaha Batu Bara, Haji Andi Syamsudin Arsyad Atau Haji Isam Dengan Pesohor (TEMPO Publishing, 2019).
“Pada 2003 Pak Johan meminjami saya modal menyewa alat berat tambang,” kata Isam dalam buku tersebut (hlm. 38), dikutip IDX Channel, Rabu (13/7/2022).
Di bawah panji PT Jhonlin Baratama, pada 2003 Haji Isam mulai nyemplung ke bisnis tambang sebagai kontraktor penambang di PT Arutmin Indonesia, anak usaha BUMI.
Selang empat tahun kemudian, PT Jhonlin Baratama masuk ke bisnis ladang batu bara PT Alta70.
Tidak berhenti sampai di situ, pada 2008—seiring boom komoditas batu bara, seperti terjadi lagi akhir-akhir ini—Jhonlin terus berekspansi ke PT Praditya Baramulya. Selang setahun, Jhonlin Baratama menjadi kontraktor tambang batu bara Koperasi Unit Desa Gajah Mada.
Sebelum terkenal sebagai bos batu bara, Isam lahir pada 1 Januari 1997. Ayahnya adalah seorang pedagang tembakau asal Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Besar di Batulicin, sebuah kecamatan di Kalsel, Isam sempat menjadi sopir truk pengangkut kayu. Kemudian, pada 2001 ia beralih profesi setelah berkenalan dengan Johan Maulana yang disinggung di atas.
Terus Berekspansi
Kesuksesan menjadi penambang batu bara tampaknya tidak membuat Haji Isam lekas berpuas diri.
Pasalnya, ia juga mendirikan bisnis lainya di berbagai sektor seperti PT Jhonlin Air Transport, PT Jhonlin Marine and Shipping. Bahkan, pabrik gula yang di tahun 2020 pabrik gula milik Haji Isam diresmikan langsung Oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Dia pun mendirikan pabrik biodiesel, milik PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) yang berencana melantai di bursa awal Agustus mendatang, yang tepat pada Oktober 2021 lalu pabrik tersebut juga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Saat ini, Jhonlin Group (yang di dalamnya Haji Isam menguasai 98,5% saham) menjadi induk perusahaan dari beberapa unit usaha di sejumlah bidang, mulai dari pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur. (ADF)