Namun, dia menegaskan bahwa Angkatan Laut AS telah mempersiapkan diri selama sekitar 40 tahun untuk menghadapi situasi seperti ini. Dia menduga penutupan tidak akan berlangsung lama dan pihak yang melakukan blokade akan menghadapi konsekuensi berat.
Yergin menuturkan, langkah-langkah strategis dan perkembangan dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu apakah konflik ini akan mengganggu pasokan energi global atau dapat diredam melalui negosiasi. Situasi ini tidak hanya memengaruhi harga minyak, tetapi juga mencerminkan kompleksitas hubungan geopolitik di kawasan Timur Tengah yang tetap menjadi pusat perhatian pasar energi dunia.
(Ahmad Islamy Jamil)