sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Krakatau Steel (KRAS) Minta Perlindungan dari Serbuan Baja Impor China

Market news editor Rahmat Fiansyah
02/10/2025 07:40 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut, serbuan baja impor dari China semakin masif dalam beberapa tahun terakhir.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut, serbuan baja impor dari China semakin masif dalam beberapa tahun terakhir. (Foto: Dok. Krakatau Steel)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut, serbuan baja impor dari China semakin masif dalam beberapa tahun terakhir. (Foto: Dok. Krakatau Steel)

“Produk baja impor bisa dijual lebih murah hingga 20-25 dolar per ton. Tanpa instrumen perlindungan seperti Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), Safeguard melalui Bea Masuk Imbalan, dan juga Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), produsen lokal akan kesulitan bersaing,” kata Akbar.

Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki kapasitas produksi baja yang cukup besar. Bahkan, 80 persen kebutuhan baja nasional bisa dipenuhi dari dalam negeri. Namun, kenyataannya 40-55 persen kebutuhan masih menggunakan produk impor. Hal ini menyebabkan utilisasi produksi industri baja nasional rata-rata hanya mencapai 57 persen.

“Perlunya implementasi tata niaga impor yang optimal agar impor hanya dilakukan jika produksi dalam negeri benar-benar tidak mampu memenuhi kebutuhan. Jika tidak diatur, industri baja nasional akan semakin terpuruk,” ujarnya.

Meski tantangan yang dihadapi cukup berat, Krakatau Steel tetap optimistis terhadap masa depan industri baja nasional. 

Salah satu strategi utama yang tengah dijalankan perseroan yakni penguatan hilirisasi dan perluasan sinergi lintas sektor. Menurut Akbar, hilirisasi akan membuka peluang besar untuk memperluas rantai nilai produk baja sekaligus menciptakan pasar domestik yang lebih kuat. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement