Meski demikian, indeks kembali melopat tinggi dengan kisaran 6.040-6.376 sepanjang Februari sampai menjelang akhir Maret. Menjelang pergantian bulan, IHSG kembali mengalami tekanan hebat dari internasional dan dalam negeri.
Dalam rentang dua bulan tersebut, indeks cenderung bergerak konsolidasi (sideways) pada awal April 2021 lalu. Bahkan sempat terlempar dari level 6.000, tepatnya di angka 5.760,88 dan 5.764,76 pada 19 dan 24 Mei 2021.
Dua hari tersebut merupakan tekanan terberat dan terakhir yang dialami oleh IHSG hingga akhirnya mampu beranjak kembali ke atas level 6.000 hingga mencapai level tertingginya di angka 6.722,53 pada perdagangan 22 November 2021 kemarin.
Pengetatan kebijakan yang berupa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga diubah menjadi PPKM berlevel tidak membuat IHSG terjatuh. Investor mulai tidak menaru kekhawatiran mereka terhadap lonjakan kasus Covid-19 sepanjang Juni-Agustus 2021.
Secara garis lurus, indeks telah mengalami kenaikan sebesar 618 poin ketika mencapai level tertingginya di pertengahan November 2021, dengan nilai persentase 10,12 persen. Pergerakan indeks juga berada dalam rentang 6.484,58-6.754,46 sepanjang tahun ini. (TYO)