Secara rinci, laba bersih divisi otomotif & mobilitas ASII menurun 4 persen menjadi Rp2,7 triliun, terutama disebabkan oleh volume penjualan yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar otomotif nasional.
Kemudian, divisi jasa keuangan grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 3 persen menjadi Rp2,1 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Adapun, laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi & energi, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, menurun 30 persen menjadi Rp2 triliun. Penurunan pada bisnis pertambangan batu bara dan penyedia jasa penambangan yang sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pertambangan emas dan penjualan alat berat.
Pada bisnis agribisnis yang dikelola oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang 79,7 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, meningkat 20 persen menjadi Rp221 miliar. Selanjutnya, pada segmen bisnis infrastruktur mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 54 persen menjadi Rp260 miliar, yang disebabkan oleh volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi.
“Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 12 persen dari 396 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta,” ujar Djony.