Andreas menjelaskan, sampai dengan akhir semester pertama, AVIA memiliki sebanyak 123 pusat distribusi yang dimiliki sendiri, didukung oleh 15 pusat distribusi mini dan 39 pusat distribusi pihak ketiga.
“Dengan memiliki jaringan distribusi yang luas mencangkup seluruh wilayah Indonesia, telah membedakan AVIA dengan para pesaing lainnya, utamanya dalam hal kualitas layanan yang diberikan.,” katanya.
Balance sheet AVIA mengalami koreksi hingga Juni. Total aset terpangkas 2,7 persen ytd menjadi Rp10,85 triliun, seiring penurunan liabilitas dan ekuitas masing-masing 3,3 persen dan 2,7 persen.
Posisi kas tersisa Rp1,15 triliun, berkurang sekitar Rp69,9 miliar dari awal tahun akibat sejumlah pengeluaran atas aktivitas pendanaan, salah satunya adalah akuisisi saham treasuri.
"Ke depannya, AVIA akan terus berfokus pada pengembangan operasional untuk mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dalam jangka panjang." ujarnya.
(Selfie Miftahul Jannah)