Dari segi neraca, total aset Prodia mencapai Rp2,58 triliun, liabilitas sebesar Rp268 miliar, dan ekuitas sebesar Rp2,31 triliun per 30 September 2025. Kondisi ini menunjukkan posisi keuangan Prodia yang solid.
"Kami juga terus meninjau portofolio investasi dan alokasi belanja modal (capex) agar sejalan dengan arah strategi jangka menengah dan panjang. Hingga akhir tahun, fokus kami adalah menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan manajemen risiko yang hati-hati untuk menjaga profitabilitas dan ketahanan perusahaan,” kata Liana.
Prodia optimistis dapat mempertahankan kinerja menjelang akhir 2025 dengan fokus pada strategi pengembangan layanan. Hal ini dilakukan melalui klinik maupun digital lewat U by Prodia, penerapan cost efficiency measurement, perluasan kerja sama strategis lintas regional, pembukaan cabang baru, serta penguatan inovasi dan kapabilitas untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
(Rahmat Fiansyah)
 
           
               
               
                             
                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                     
                                     
                                    