Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.
Niko melanjutkan, tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Di mana, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21% secara tahunan dari USD100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi USD78,9 per ton.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49% secara tahunan menjadi USD125,76 per ton.
Oleh karena itu, kata Niko, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.