sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Dharma Satya (DSNG) Rp839,80 Miliar di 2023, Susut 30,41 Persen

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
29/02/2024 08:39 WIB
Penjualan perseroan juga tercatat susut 1,40% menjadi Rp9,49 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,63 triliun.
Laba Dharma Satya (DSNG) Rp839,80 Miliar di 2023, Susut 30,41 Persen (FOTO:MNC Media)
Laba Dharma Satya (DSNG) Rp839,80 Miliar di 2023, Susut 30,41 Persen (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) pada 2023 membukukan laba bersih sebesar Rp839,80 miliar atau turun 30,41% dari tahun 2022 yang sebesar Rp1,20 triliun.

Penjualan perseroan juga tercatat susut 1,40% menjadi Rp9,49 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,63 triliun. 

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan akibat meningkatnya harga pupuk untuk segmen kelapa sawit dan menurunnya volume penjualan serta harga rata-rata penjualan segmen kayu. 

“Tahun 2023 beban pokok penjualan naik sekitar Rp455 miliar, atau meningkat 7% dibandingkan tahun 2022 yang disebabkan naiknya harga pupuk. Akibatnya, laba Perseroan terkoreksi cukup signifikan walaupun volume penjualan dan harga rata-rata penjualan CPO meningkat masing-masing 4% dan 1,9% secara tahunan,” kata Presiden Direktur DSNG, Andrianto Oetomo dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (29/2/2024).

Untuk segmen produk kayu, kelesuan pasar internasional yang dirasakan sejak akhir tahun 2022 masih menjadi tantangan terbesar perseroan di sepanjang tahun 2023. Permintaan yang menurun dari negara-negara tujuan ekspor perseroan, seperti Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Jepang, terus berlanjut sepanjang tahun 2023 sejalan dengan suku bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang lama, yang telah berdampak negatif pada pasar properti.

Sebagai informasi, segmen produk kayu berkontribusi terhadap pendapatan DSNG sebesar 12% atau senilai Rp1,1 triliun. Angka itu turun 29% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,5 triliun. 

Volume penjualan produk panel dan flooring juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 14% dan 34% secara tahunan, meskipun volume penjualan per kuartal sepanjang tahun 2023 masih mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal. Adapun, harga jual rata-rata produk panel turun 17,5%, sedangkan harga jual rata-rata produk flooring masih meningkat 1,3%.

“Dengan kondisi pasar produk kayu tahun lalu, perseroan mendorong agar kinerja finansial produk kayu tetap positif di tengah situasi pasar yang menantang,” imbuh Andrianto.

Lebih lanjut, jumlah aset DSNG per Desember 2023 tercatat naik sebesar 5% menjadi Rp16 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp15 triliun. Kenaikan aset ini didorong oleh meningkatnya aset tetap, seperti telah selesainya pembangunan fasilitas BioCNG tahap kedua, serta 10 tangki penampung CPO tambahan dengan total kapasitas mencapai 29 ribu ton. 

Di sisi lain, liabilitas meningkat 1,3% secara tahunan menjadi Rp7 triliun dan ekuitas meningkat 9% menjadi Rp9 triliun, yang mengindikasikan pertumbuhan aset masih didorong oleh posisi keuangan perseroan yang sehat. 

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement