Sebagai informasi, segmen produk kayu berkontribusi terhadap pendapatan DSNG sebesar 12% atau senilai Rp1,1 triliun. Angka itu turun 29% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,5 triliun.
Volume penjualan produk panel dan flooring juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 14% dan 34% secara tahunan, meskipun volume penjualan per kuartal sepanjang tahun 2023 masih mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal. Adapun, harga jual rata-rata produk panel turun 17,5%, sedangkan harga jual rata-rata produk flooring masih meningkat 1,3%.
“Dengan kondisi pasar produk kayu tahun lalu, perseroan mendorong agar kinerja finansial produk kayu tetap positif di tengah situasi pasar yang menantang,” imbuh Andrianto.
Lebih lanjut, jumlah aset DSNG per Desember 2023 tercatat naik sebesar 5% menjadi Rp16 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp15 triliun. Kenaikan aset ini didorong oleh meningkatnya aset tetap, seperti telah selesainya pembangunan fasilitas BioCNG tahap kedua, serta 10 tangki penampung CPO tambahan dengan total kapasitas mencapai 29 ribu ton.
Di sisi lain, liabilitas meningkat 1,3% secara tahunan menjadi Rp7 triliun dan ekuitas meningkat 9% menjadi Rp9 triliun, yang mengindikasikan pertumbuhan aset masih didorong oleh posisi keuangan perseroan yang sehat.