Pertama, menurut Farrel, pertumbuhan kredit BBNI yang berkualitas sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang solid.
"Kami juga berharap adanya pelonggaran kebijakan moneter pada semester kedua 2024," ujar Farrel, dalam keterangan resminya.
Selanjutnya, faktor kedua adalah perbaikan Net Interest Margin (NIM), seiring dengan peningkatan hasil aset produktif dan penurunan biaya. Lalu ketiga, yaitu kualitas aset yang solid dengan rasio coverage yang memadai.
Keempat, pengembangan solusi digital untuk memperkuat CASA berbasis transaksi dan kontribusi fee income. Terakhir, likuiditas yang cukup serta modal yang kuat untuk memenuhi permintaan kredit yang meningkat.
"Semua faktor ini mendukung proyeksi laba bersih yang positif untuk BBNI di tahun 2024," ujaR farrel.