Bachtiar menuturkan, pada segmen jasa hulu energi, pertumbuhan pendapatan didorong pada kinerja geoscience dan reservoir services atau seismic. Selain itu juga didukung atas pertumbuhan pada jasa pengelolaan dan pemeliharaan sumur migas drilling workover dan well intervention.
“Di sisi lain, pada jasa distribusi dan logistik energi kontribusi pendapatan usaha berasal dari sub segmen transportasi BBM dan pengelolaan depo,” ujar Bachtiar.
Sementara itu, kontributor terbesar pertumbuhan laba bersih perseroan pada semester I-2024 berasal dari segmen jasa hulu energi, disusul oleh segmen jasa distribusi dan logistik energi, serta adanya implikasi atas pembukuan pendapatan bunga.
Selain itu, jumlah aset terdapat peningkatan 13 persen dari Rp9,2 triliun per Juni 2023 menjadi Rp10,5 triliun pada Juni 2024. Kemudian jumlah liabilitas juga mengalami kenaikan 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp5,1 triliun menjadi Rp5,8 triliun per 30 Juni 2024.