Sehingga laba sebelum pajak yang mencerminkan operasional SMMT mampu bertahan di angka Rp280,05 miliar, meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp463 miliar.
Balance sheet SMMT akhir 2023 menunjukkan penurunan aset 14,79% yoy menjadi Rp1 triliun, seiring penurunan modal bersih atau ekuitas 21,37% yoy mencapai Rp799,52 miliar. Di sisi lain, jumlah kewajiban utang atau liabilitas naik 25,53% yoy menjadi Rp208 miliar, menyusul kenaikan utang pemasok.
Kas yang digenggam tersisa Rp43,88 miliar, berkurang signifikan dari awal tahun yang menembus Rp82 miliar. Ini terjadi sebagian besar akibat pengeluaran untuk pembayaran dividen.
(SLF)