“Komersial memberikan kontribusi sebesar 44% terhadap total pendapatan, menandai peningkatan 3,9% yoy,” kata Anthony di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Adapun segmen perhotelan mengikuti, dengan kontribusi sebesar 43% dari total pendapatan dan mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 16,1% yoy.
Sementara itu segmen penjualan properti INPP menyumbang 12% dari total pendapatan setelah mencatat penurunan sebesar 42,1% yoy.
“Perlambatan pendapatan pada segmen properti ini dianggap normal, salah satunya karena peraturan akuntansi yang menyebabkan pengakuan pendapatan sedikit terlambat,” terang Anthony.
Dari sisi neraca, aset INPP akhir Maret tumbuh 3,1% ytd menjadi Rp9,64 triliun, sejalan dengan peningkatan utang dan pertumbuhan modal. Kas yang digenggam tersisa Rp457 miliar pada akhir Maret 2024.
(YNA)