"IATA berhasil mencatatkan runtunan pencapaian impresif sepanjang tahun 2022. Keputusan strategis untuk mengalihkan fokus bisnis Perseroan menjadi perusahaan investasi, khususnya di sektor energi membuahkan hasil dalam waktu yang singkat," jelas dia dalam keterangan resmi, Senin (3/4/2023).
Hingga saat ini, IATA sudah memiliki cadangan batu bara sebanyak 343 miliar MT, hanya dari sekitar 20% total area penambangan seluas 72.478 Ha.
Dengan kata lain, 58.673 Ha masih dalam proses eksplorasi, di mana IATA yakin cadangan terbukti akan terus bertambah, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk seluruh IUP Sepanjang 2022, IATA memproduksi 4,2 juta MT batu bara.
Perseroan membidik total produksi 7 juta MT tahun ini, meningkat lebih dari 65%. Dengan asumsi harga batu bara USD 50/MT, akan menghasilkan pendapatan sebesar USD 350 juta.
IATA diperkirakan akan memberikan kontribusi pendapatan signifikan bagi PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), menempati posisi kedua setelah kontribusi bisnis Media & Entertainment MNC Group.