Dari sisi produksi, perseroan mencatatkan penurunan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 18% menjadi 505 ribu ton dari sebelumnya 616 ribu ton pada periode yang sama tahun 2021. Penurunan tersebut merupakan dampak cuaca yang tidak mendukung kegiatan peremajaan tanaman perseroan.
"Seiring dengan penurunan produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO ikut turun sebesar 23% menjadi 127 ribu ton dari sebelumnya sebanyak 164 ribu ton," kata Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng kata Benny dalam keterangan resminya, Jumat (12/8/2022).
Perseroan mampu meraih kinerja positif di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, serta upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi.
Saat ini perseroan berupaya untuk terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, juga meningkatkan produktivitas.
"Serta memprioritaskan belanja modal, terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur. Kami juga berfokus pada praktik-praktik agrikultur secara berkelanjutan," ujar dia.
(SAN)