IDXChannel - Emiten batu bara milik Bakrie Group, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan entitas anak usaha mengantongi laba bersih sebesar 8.771 persen year on year (yoy), yakni sebesar USD167,67 juta di semester I-2022. Nilai tersebut setara Rp2,48 triliun (kurs akhir periode Rp14.848).
Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, BUMI membukukan laba sebanyak USD1,89 juta. Kenaikan laba ini berimbas terhadap pertumbuhan laba per 1.000 saham dasar BUMI menjadi USD1,56, dari sebelumnya USD0,03. Demikian laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/9/2022).
Lonjakan laba tak terlepas dari adanya pertumbuhan pendapatan hingga pemasukan laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama. Diketahui, total pendapatan BUMI di paruh pertama 2022 meningkat sebesar 129,62% yoy menjadi USD968,68 juta atau setara Rp14,38 triliun. Sedangkan laba bersih dari asosiasi dan ventura mencapai USD248,75 juta.
Kontribusi terbesar pemasukan BUMI berasal dari penjualan batu bara di tingkat lokal mencapai USD509,05 juta, sedangkan ekspor terpaut tipis senilai USD454,09 juta. BUMI juga mampu meningkatkan pendapatan dari penjualan emas di pasar domestik sebanyak USD4,88 juta, disusul pemasukan sektor jasa sebanyak USD650 ribu.
Sebagian besar pelanggan BUMI datang dari tiga perusahaan yakni Rwood Resources DMCC, PT PLN (Persero), dan PT Jhonlin Group, yang memiliki nilai transaksi di atas 10 persen dari total pendapatan perusahaan.
Dari sisi pendapatan lain-lain, BUMI mengantongi laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebanyak USD248,75 juta. Angka tersebut meningkat 181,44% yoy. Adapun sebagian besar disumbang oleh laba dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), dan IndoCoal Resources (Cayman) Limited.
Pertumbuhan pendapatan mendongkrak beban pokok BUMI sebanyak 120,92% yoy mencapai USD754,96 juta, yang sebagian besar berasal dari biaya pengupasan-penambangan hingga royalti. Beban usaha BUMI juga meningkat 85,68% yoy senilai USD56,58 juta, yang mayoritas diserap oleh komisi pemasaran.
Dari sisi neraca BUMI per 30 Juni 2022 terlihat ada kenaikan total aset sebanyak 5,6% mencapai USD4,46 miliar, dari akhir 2021 senilai USD4,22 miliar. Kewajiban pembayaran atau liabilitas menyusut 0,11% di angka USD3,57 miliar, sedangkan modal/ekuitas perseroan tumbuh 37,30% sebanyak USD887,58 juta.
Arus kas hingga akhir Juni 2022 menunjukkan BUMI menerima kas dari pelanggan mencapai USD815,73 juta. Setelah dibayarkan ke sejumlah beban, maka jumlah kas dari operasional mencapai USD89,33 juta. Adapun BUMI juga cukup agresif dalam melakukan sejumlah kegiatan investasi, dengan mengeluarkan kas bersih sebanyak USD69,75 juta, terutama untuk pembayaran biaya properti pertambangan, pembelian aset tetap, hingga pembayaran uang muka pabrik.
Dari sisi pendanaan, BUMI terlihat menerima kas dari adanya kenaikan utang pihak berelasi mencapai USD172,57 juta, yang kemudian digunakan untuk membayar liabilitas sewa hingga pinjaman lain. Sehingga dana kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan mencapai USD59,37 juta. Dari ketiga lini kas tersebut, membuat kas dan setara kas BUMI di akhir periode mencapai USD297,14 juta. (TYO)