Lebih jauh katanya, pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini juga diikuti dengan peningkatan aset perseroan. Total aset TRIS pada 30 Juni 2022 tercatat Rp1,14 triliun.
Angka ini naik sebesar 7,5% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021. Sedangkan total liabilitas TRIS pada 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp461,8 miliar.
Peningkatan penjualan TRIS sebagian besar didukung oleh ekspor yang berkontribusi 68% dari total penjualan. Pada semester I-2022, TRIS membukukan penjualan ekspor sebesar Rp449,8 miliar, sedangkan penjualan domestik sebesar Rp211,6 miliar.
TRIS mencatatkan peningkatan penjualan ekspor sebesar 48,7% yoy, sedangkan penjualan domestik naik sebesar 1,2% yoy. Pasar utama ekspor TRIS adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang.
Perseroan memiliki pasar ekspor yang kuat dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di pasar internasional, termasuk dalam pengadaan garmen untuk merek ritel internasional dan pengadaan seragam di institusi penerbangan (airlines), perhotelan, rumah sakit dan pelayanan publik, seperti pemadam kebakaran.
Untuk meningkatkan penjualan domestik, perseroan terus menggenjot pemasaran digital. Penjualan dilakukan melalui berbagai marketplace, termasuk Yukshopping.com, e-commerce yang memasarkan produk-produk Trisula Group, seperti pakaian, kain, dan domestik.
Widjaya melanjutkan, terbukanya peluang setelah aktivitas pasar kembali normal, pihaknya optimis untuk dapat terus meningkatkan kinerja dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 30% dan peningkatan laba bersih 120% sampai akhir 2022.
"Untuk ke depannya kami akan terus mencari peluang dengan menambah jaringan, baik di pasar ekspor maupun pasar domestik dengan diiringi peningkatan produktivitas, desain dan kualitas produk agar dapat terus meningkatkan kepercayaan pelanggan,” pungkasnya. (FAY)