IDXChannel - Pergerakan Wall Street diprediksi bakal diisi oleh reli saham AS dalam menghadapi potensi titik belok minggu depan. Pasalnya Federal Reserve diperkirakan akan kembali menaikan suku bunga terakhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter paling agresif dalam beberapa dekade.
Mengutip Reuters, Minggu (23/7/2023), pada awal 2023 banyak investor memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi akan membawa resesi yang selanjutnya akan merugikan saham setelah penurunan tajam tahun 2022.
Sebaliknya, ekonomi AS terbukti tangguh bahkan ketika The Fed telah membuat kemajuan dalam pertarungan inflasinya - sebuah skenario Goldilocks yang ideal yang diyakini banyak orang akan mendukung ekuitas.
S&P 500 naik hampir 19% tahun ini dan ditutup pada hari Kamis di 4.534,87, hanya sekitar 6% di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Januari 2022.
Sementara investor secara luas mengantisipasi bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 26 Juli, banyak juga yang berharap tanda-tanda bahwa pembuat kebijakan lebih percaya diri inflasi akan terus mendingin.