IDXChannel – Bursa saham Asia kompak memerah di awal perdagangan Senin (5/8/2024) seiring ketakutan risiko resesi Amerika Serikat (AS) membuat investor mencari aset aman di tengah pertaruhan penurunan suku bunga.
Menurut data pasar, pukul 09.32, WIB, Nikkei 225 Jepang anjlok 5,41 persen, ke posisi terendah dalam tujuh bulan, mencatatkan penurunan tiga hari beruntun terbesar sejak krisis keuangan 2011.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang merosot 2,0 persen.
Setali tiga uang, indeks Hang Seng Hong Kong turun tajam 1,17 persen, Shanghai Composite minus 0,57 persen, Straits Times Singapura jatuh 3,13 persen, KOSPI Korea Selatan (Korsel) tergelincir 5,31 persen, ASX 200 Australia melemah 2,69 persen.
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,65 persen.
Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun turun tajam 17 basis poin (bps) ke level terendah sejak April di 0,785 persen, karena pasar secara signifikan mempertimbangkan kembali prospek kenaikan lain dari Bank of Japan (BOJ).
Laporan ketenagakerjaan AS per Juli yang sangat lemah membuat pasar memperkirakan kemungkinan hampir 70 persen bahwa bank sentral Federal Reserve (The Fed) tidak hanya akan memotong suku bunga pada September, tetapi melonggarkan hingga 50 basis poin.