"Sementara dari dalam negeri cukup stabil, di dorong oleh keputusan BI (Bank Indonesia) yang tidak menaikkan suku bunga acuannya, yaitu tetap di 5,75 persen," tutur Hary.
Dengan kondisi tersebut, Hary pun mengimbau agar pelaku pasar lebih fokus berinvestasi pada saham-saham perusahaan yang bisnisnya jelas dan terbukti bertumbuh.
"Investor agar menghindari emiten-emiten yang secara kondisi finansial masih merugi, atau yang bisnisnya tidak jelas," ungkap Hary.
Sementara, terkait rekomendasi saham, Hary menilai masih ada sejumlah saham yang cukup prospektif, sehingga layak untuk diperhitungkan.
Deretan saham tersebut meliputi PT Indosat Tbk (ISAT) dengan target harga 6.975 per saham dan stop loss di angka 6.275 per saham, serta Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target 4.950 per saham, dan dengan stop loss di angka 4.630 per saham. (TSA)