Bambang menjelaskan, perseroan tengah memproses berbagai strategi guna memperbaiki profitabilitas. Salah satunya, dengan memperkuat posisi permodalan. Hingga akhir Juni 2025, posisi ekuitas perseroan tercatat Rp24,7 miliar.
Perubahan itu juga turut diimbangi dengan penurunan liabilitas dari Rp196,7 miliar menjadi Rp188,8 miliar. Alhasil, total aset Leyand International menjadi Rp213,6 miliar.
"Penguatan permodalan itu sekaligus untuk merealisasikan pembangunan gudang baru yang kami harapkan bisa rampung pada awal tahun 2026," ujar Bambang.
Soal pembangunan gudang baru, kata Bambang, bagian dari upaya mendukung kebutuhan operasional yang meningkat. Sebagai bagian dari rencana itu, lahan yang terletak di sebelah gudang utama seluas 2.800 m2 akan dimanfaatkan untuk pembangunan area tambahan gedung.
Selain itu, perseroan juga dalam proses pembelanjaan barang modal dengan menambah armada atau kendaraan baru sebagai penunjang distribusi.