ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7% yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3% yoy.
Kemudian, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Posisi ULN pemerintah pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar USD192,6 miliar, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD194,1 miliar, atau secara tahunan tumbuh 2,3% yoy.
Dengan adanya sentimen diatas, untuk perdagangan selanjutnya rupiah besok diprediksi melanjutkan penguatan di rentang Rp14.950 - Rp15.050 per USD. (NIA)