"PWON dari sisi valuasi memiliki PBV 1.62x, memang overvalue karena harga saat ini lebih tinggi dari bookvalue-nya," ujarnya. Adapun DER PWON juga disebut berada di bahwa 100 persen.
"Sehingga dikatakan memiliki rasio solvabilitas atau kemampuan membayar jangka panjang lebih baik," tuturnya.
Selanjutnya adalah BSDE, yang memiliki lonjakan laba bersih sebesar 378 persen sebesar Rp1,35 triliun.
"Dari sisi valuasi, BSDE masih murah dengan PBV di bawah 1 yakni 0,65x. Rasio DER BSDE juga 80 persen," terangnya.
Terakhir CTRA dengan peningkatan laba bersih 31 persen menjadi Rp1,78 triliun. Chisty menilai CTRA memiliki potensi pertumbuhan yang prospektif.