sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lima Indeks Sektoral Saham dengan Kinerja Terbaik di 2023

Market news editor Anggie Ariesta
16/08/2023 14:09 WIB
Dari 11 indeks sektoral IHSG, terdapat 5 sektor yang mencatatkan kinerja positif pada semester I-2023.
Lima Indeks Sektoral Saham dengan Kinerja Terbaik di 2023 (Foto: MNC Media)
Lima Indeks Sektoral Saham dengan Kinerja Terbaik di 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang belum mampu mencatatkan kinerja yang baik dengan koreksi 2,76% pada semester I-2023. 

Namun, dari 11 indeks sektoral IHSG, terdapat 5 sektor yang mencatatkan kinerja positif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirangkum IDX Channel, Rabu (16/8/2023), indeks sektoral dengan kinerja terbaik pertama adalah IDX Transportation & Logistic (IDXTRANS) yang menguat 14,37%. 

Kinerja indeks ini disinyalir terdorong dengan melonjaknya kapitalisasi pasar saham-saham utama hingga perbaikan mobilitas masyarakat. Setidaknya ada 5 saham dengan market cap terbesar di IDXTRANS yang menopang kinerja indeks tersebut selama paruh pertama tahun ini.

Nama-nama yang dimaksud adalah emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memiliki market cap Rp5.763 triliun. 

Pertumbuhan kinerja positif yang dicatatkan Garuda Indonesia sejak awal tahun 2023 membuat adanya perkiraan tren kenaikan jumlah penumpang hingga 36,45 persen di Kuartal III-2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 lalu.

Selanjutnya ada PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang mencetak market cap terbesar kedua di IDXTRANS dengan Rp5.380 triliun. 

Catatan kinerja positif Blue Bird tak lepas dari terbukanya kembali mobilitas masyarakat dan transformasi yang dilakukan perseroan yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.

Market cap terbesar di IDXTRANS selanjutnya adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang mencapai Rp4.547 triliun. Untuk di Logistics, market cap terbesar dipegang oleh emiten pelayaran PT Temas Tbk (TMAS) dengan Rp16.203 triliun dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Rp6.255 triliun.

Menghadapi kontraksi bisnis pada segmen kurir Antareja, Adi Sarana Armada melakukan ekspansi di bisnis rantai logistik beku alias cold chain. Selain itu, ASSA mencatat jumlah armada untuk bisnis rental kendaraan konsisten meningkat.

Market cap terbesar lainnya adalah PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) dengan Rp1.496 triliun dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dengan Rp511 triliun. Indeks sektoral yang mencatatkan kinerja terbaik selanjutnya adalah IDX Sector Consumer Non Cyclicals dengan 3,61%. 

Di dalam indeks ini masih terbagi segmen berdasarkan lingkup perusahaan, seperti Food & Staples Retailing dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Food & Beverage ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Tobacco dengan PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Nondurable Household Products dengan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Menjadi indeks sektoral saham dengan kinerja terbaik membuat sektor consumer non cyclical, yang merupakan diisi oleh saham perusahaan-perusahaan yang menjual dan memproduksi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dimana dianggap juga tidak terpengaruh oleh naik turunnya pertumbuhan ekonomi.

Seperti yang digadang-gadang rata-rata analis, saham consumer non cyclical atau disebut juga saham defensif menjadi salah satu primadona yang dapat terus bertumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi di 2023 ini.

Walaupun dunia terus dibayangi resesi sampai inflasi, di sisi lain pendapatan perusahaan non- cyclical diharapkan bisa bertumbuh pesat seiring dengan mobilitas kegiatan kampanye dan hari raya idul fitri di kuartal kedua 2023 yang dapat menstimulasi tingkat konsumsi masyarakat.

Kinerja terbaik indeks sektoral selanjutnya adalah IDX Sector Consumer Cyclicals dengan 2,98%. Meskipun sektor barang konsumen non-primer ini sempat menjadi sorotan di awal tahun karena berpotensi mendominasi papan pemantauan khusus.

Sebagai informasi, emiten di sektor consumer cyclicals ini terbagi pada sejumlah segmen bisnis. Antara lain meliputi komponen otomotif dengan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), barang rumah tangga ada PT Integra Indocable Tbk (WOOD), barang rekreasi PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), pakaian & barang mewah ada ada PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO), jasa konsumen ada PT MNC Land Tbk (KPIG), media & hiburan ada PT MD Pictures Tbk (FILM), dan perdagangan ritel ada PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Indeks sektoral selanjutnya ada IDX Sector Properties and Real Estate dengan 2,22%. Sejalan dengan arah suku bunga acuan mulai naik, sektor properti memang cenderung terdampak karena mayoritas masyarakat membeli properti dengan kredit KPR dengan bunga.

Faktor pendorong lainnya yang membuat sektor properti masuk ke kinerja terbaik adalah kemudahan warga negara asing (WNA) untuk memiliki hunian di dalam negeri. Dalam kebijakan ini, WNA bisa memiliki hunian tanpa harus memiliki kartu izin tinggal sementara, atau tinggal tetap. 

Untuk pembelian rumah susun atau apartemen pun, WNA kini bisa mendapatkan hak milik, dari yang sebelumnya hanya mendapatkan hak pakai.

Saham yang masuk dalam sektor properti dengan market cap besar adalah PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sektor terakhir yang punya kinerja terbaik di sepanjang semester I 2023 adalah IDX Sector Financials dengan 0,20%. Sektor keuangan bisa dibilang memiliki kinerja yang rebound, karena pada tahun sebelumnya masuk ke dalam kinerja terburuk.

Indeks sektoral keuangan didominasi oleh perbankan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati posisi pertama dengan market cap terbesar, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2023, sektor perbankan Indonesia tetap resilien dengan fungsi intermediasi yang terjaga serta ditopang permodalan yang memadai.

Pada Juni 2023, kredit tumbuh sebesar 7,76% yoy (Mei 2023: 9,39%) menjadi Rp6.656 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 9,60% yoy. Per jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit Bank BUMN tumbuh tertinggi yaitu sebesar 8,30% yoy.

Untuk segmen lembaga pembiayaan ada PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk ( ADMF), dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).

Dalam segmen asuransi, dipimpin oleh PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Panin Financial Tbk (PNLF), dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).

Pada sektor IKNB, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp150,08 triliun, atau terkontraksi 4,74% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Juni 2022: 0,96%). 

Terakhir segmen holding dan perusahaan investasi ada PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), dan PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA).

Berikut rangkuman indeks sektoral saham dengan kinerja terbaik di semester I-2023;

  • IDX Sector Transportation & Logistic 14,37%
  • IDX Sector Consumer Non Cyclicals 3,61%
  • IDX Sector Consumer Cyclicals 2,98%
  • IDX Sector Properties and Real Estate 2,22%
  • IDX Sector Financials 0,20%

(DES)

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement