Sementara itu, nilai mata uang rubel telah merosot pada Rabu ketika perdagangan valuta asing dilanjutkan setelah ditutup sejak 5 Maret.
Meskipun Rusia telah berjanji untuk menopang pasar ekuitasnya hingga USD10 miliar ketika dibuka kembali, ahli strategi memperkirakan saham lokal dapat tenggelam.
Kondisi ini terjadi karena sebanyak 50 persen akibat dari sanksi internasional menghantam segalanya mulai dari kemampuan Rusia untuk mengakses cadangan devisa hingga sistem pesan bank SWIFT. (TYO)