sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Profil Saham HMSP, Emiten Bisnis Rokok Raksasa di Pasar Modal Indonesia

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
11/12/2025 12:20 WIB
Profil saham HMSP menarik perhatian banyak investor karena merupakan salah satu saham unggulan di sektor industri rokok Indonesia.
Profil Saham HMSP, Emiten Bisnis Rokok Raksasa di Pasar Modal Indonesia. (Foto: Profil Saham HMSP)
Profil Saham HMSP, Emiten Bisnis Rokok Raksasa di Pasar Modal Indonesia. (Foto: Profil Saham HMSP)

IDXChannel - Profil saham HMSP menarik perhatian banyak investor karena merupakan salah satu saham unggulan di sektor industri rokok Indonesia. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dikenal sebagai produsen berbagai merek rokok ternama seperti Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild. Selain itu, HMSP juga memproduksi serta mendistribusikan merek internasional seperti Marlboro di Indonesia.

Profil Saham HMSP

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk berdiri sejak tahun 1913 dan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Agustus 1990. Perusahaan ini dimiliki mayoritas oleh Philip Morris International, dengan kepemilikan lebih dari 92 persen saham. Dengan jumlah saham beredar lebih dari 116 miliar lembar, HMSP menjadi salah satu emiten besar dengan kapitalisasi pasar yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal ketiga tahun 2024, HMSP mencatat pendapatan sekitar Rp88,4 triliun, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laba bersih mengalami penurunan menjadi sekitar Rp5,2 triliun. Hal ini menunjukkan margin keuntungan yang mulai menurun akibat tekanan biaya produksi dan kenaikan cukai rokok.

Meskipun pendapatan masih tumbuh, profitabilitas HMSP terus tertekan. Rasio keuangan seperti ROE dan ROA juga cenderung melemah dibandingkan periode sebelumnya. Industri rokok di Indonesia menghadapi banyak tantangan, terutama karena kenaikan tarif cukai dan regulasi ketat terhadap konsumsi tembakau. Namun, HMSP mencoba beradaptasi dengan mengembangkan produk bebas asap (smoke-free products) sebagai bagian dari transformasi bisnis jangka panjang.

Langkah ini sejalan dengan strategi global Philip Morris untuk mengurangi ketergantungan pada produk tembakau konvensional. Meski kontribusi produk baru ini masih kecil, potensinya di masa depan cukup menjanjikan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement