Ini seiring pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 5,22 persen yoy menjadi Rp4,44 triliun selama 3 bulan pertama 2023 di tengah beban pokok penjualan yang dapat ditekan hingga minus 0,53% yoy menjadi Rp3,56 triliun.
Dalam paparan publik, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, manajemen menyebut, target penjualan sampai dengan akhir 2023 diperkirakan akan mengalami kenaikan 10 – 15% dibanding tahun lalu.
“[Ini] mengingat pasar ekspor masih belum stabil seperti di Amerika Serikat yang mengalami resesi,” kata manajemen GJTL, dikutip IDXChannel, Selasa (4/7). (ADF)