Di samping itu, lebih dari 55% pra penjualan bersumber dari berbagai proyek perumahan yang menyasar pemilik rumah pertama, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.
Proyek LPKR sebagian besar berlokasi di wilayah Barat Jabodetabek, yang terdiri dari produk rumah tapak dan menengah, ruko, serta hunian tingkat tinggi yang siap dihuni.
Produk rumah tapak yang dikembangkan oleh LPKR, seperti seri XYZ Livin dan Cendana di Park Serpong, memberikan kontribusi sebesar Rp543 miliar kepada pra penjualan hingga Maret 2024.
Dalam hal profil pembayaran, 78% dari total pra penjualan dibiayai melalui hipotek. LPKR melihat permintaan yang kuat terhadap perumahan dengan harga yang terjangkau, didukung oleh tingginya penggunaan hipotek, yang menyiratkan tingginya pengguna akhir (end-users).
Dari data RTI Business, saham LPKR stagnan di level 65 pada perdagangan hari ini (2/5) hingga pukul 10.30 WIB. Saham perseroan sempat dibuka menguat ke level 66 pagi tadi, kemudian berbalik arah melemah di level 63.
(FAY)