"Hal ini menunjukkan komitmen Krakatau Steel dalam memperbaiki struktur biaya dan meningkatkan produktivitas,” kata Akbar lewat keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
Dia juga mengungkapkan, Krakatau Steel masih menghadapi tantangan dari sisi non-operasional, termasuk beban keuangan dan hasil investasi pada entitas asosiasi. Perseroan terus menempuh langkah-langkah strategis untuk memperkuat fundamental keuangannya dan tetap menjaga stabilitas aset.
Selain itu, kata dia, KRAS juga mulai mengaktifkan fasilitas produksi Hot Strip Mill 1 (HSM#1) di awal 2025. Fasilitas ini menjadi bagian penting dalam strategi transformasi dan pemulihan bisnis.
"Sejalan dengan itu, perseroan juga terus memantapkan integrasi di segmen baja maupun nonbaja sebagai langkah diversifikasi dan penguatan daya saing,” ujarnya.
"Krakatau Steel tetap optimistis dengan perbaikan kinerja di paruh kedua tahun ini. Kami fokus menjalankan strategi peningkatan kapasitas, efisiensi, serta kolaborasi dengan mitra strategis agar Krakatau Steel dapat memberikan kinerja yang lebih baik secara berkelanjutan," kata Akbar.
(Rahmat Fiansyah)