"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu, juga tidak menerima pemberitahuan dari pemegang saham tertentu," kata dia dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Rabu (25/9).
Dileep juga memastikan, perseroan belum memiliki rencana melakukan tindakan korporasi sampai dengan saat ini yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa.
"Tidak ada perubahan kepemilikan saham di perseroan oleh pemegang saham utama sejak November 2022 dan tidak ada indikasi rencana atau niat yang disampaikan ke perseroan untuk melakukan hal tersebut di masa mendatang," ujarnya.
Dari data RTI Business, saham BUMI sudah melonjak 15,24 persen dalam sepekan dan melesat 31,52 persen dalam sebulan.
Namun untuk perdagangan hari ini (25/9), saham emiten tambang batu bara tersebut ditutup turun 0,82 persen ke Rp121.
(Fiki Ariyanti)