Melalui pelaksanaan PMHMETD atau rights issue tersebut, Andi menjelaskan, pihaknya akan menerima penyetoran modal nontunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API) berupa lahan seluas 972.123 m² di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kawasan tersebut mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4, dengan nilai mencapai Rp5,66 triliun, dan kemudian diikuti oleh transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
"Kesuksesan dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, akan membuat aset strategis ini menjadi bagian vital dari kegiatan perawatan pesawat GMFI dan yang juga akan resmi menjadi aset Perseroan untuk memperkuat basis operasional dan nilai perusahaan," ujar Andi.
Andi juga menyatakan bahwa langkah korporasi ini menjadi bagian strategis dari upaya penguatan struktur permodalan dan fundamental keuangan GMFI, yang kini terefleksikan melalui posisi ekuitas yang diproyeksikan berbalik positif dari sebelumnya minus USD248,99 juta menjadi positif
USD102,87 juta.
Perubahan ini menandai struktur permodalan yang semakin solid dan sehat, sekaligus membuka ruang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi Perseroan.