IDXChannel – Momentum saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) untuk menggoyang singgasana PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terhenti sejenak usai terkoreksi hingga penutupan sesi I, Selasa (21/11/2023).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BREN melorot 4,41 persen ke Rp6.500 per saham. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp428,24 miliar dan volume perdagangan 65,48 juta saham.
Kapitalisasi pasar (market cap) BREN sempat menembus Rp909,75 triliun saat ditutup di harga Rp6.800 per saham pada Senin (20/11) kemarin, sedangkan posisi teratas BBCA yang memiliki market cap Rp1.094,05 triliun.
Hari ini, market cap emiten milik taipan Prajogo Pangestu tersebut mencapai Rp869,61 triliun. Sementara, BBCA mencapai Rp1.087,90 triliun.
Dengan valuasi yang sudah terlampau tinggi (price-to earnings ratio/PER 498 kali), BREN sukses menyalip bank bumn PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang kini di posisi ketiga dengan market cap Rp784,32 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)