IDXChannel—Market timing atau nabung rutin, maka strategi investasi yang cocok bagi pemula? Namun sebelum mengulas lebih jauh, mari mengenal perbedaan kedua strategi investasi ini.
Mengutip Investopedia (13/3), market timing atau ‘timing the market’ adalah prinsip penting dalam strategi pengelolaan aset, umumnya kerap digunakan oleh trader, di mana investasi dilakukan dengan memprediksi kapan pasar saham naik maupun turun.
Sementara Britannica menyimpulkan market timing sebagai strategi investasi dengan mengantisipasi titik low dan high sebagai landasan keputusan untuk buy (membeli) atau sell (menjual) saham.
Sederhananya, strategi market timing berupaya untuk menentukan apakah harga sudah tinggi atau sedang rendah, untuk mengoptimalkan keuntungan. Strategi ini digunakan dalam investasi saham, ETF (exchange-traded fund), dan aset-aset lain.
Sementara strategi investasi dengan nabung rutin, kerap dikenal juga dengan Dollar Cost Averaging (DCA). Strategi ini dilakukan dengan menginvestasikan jumlah yang sama setiap bulan, tanpa peduli harga saham tengah naik atau turun.