Karena investasinya memanfaatkan fluktuasi harga saham, trader hanya mempertahankan sahamnya pada rentang waktu tertentu, dan harus menjual sahamnya ketika target keuntungan sudah tercapai.
Market timing dilakukan dengan menganalisa pergerakan saham secara teknikal, fundamental, dan kondisi ekonomi yang tengah berlangsung. Chart pergerakan saham membantu trader untuk mengamati pasar secara psikologis dan memprediksi pergerakan harga selanjutnya.
Sementara strategi nabung rutin, dilakukan oleh investor untuk mengejar keuntungan jangka panjang. Saham pilihannya pun bisa jadi sangat berbeda dengan saham-saham yang dibeli trader dengan strategi market timing.
Karena membeli secara rutin setiap bulan, saham yang dibeli haruslah saham-saham terbaik yang terbukti mencatatkan kinerja yang bagus, dan harganya terbukti tumbuh dari tahun ke tahun.
Sehingga, investor tidak perlu mengkhawatirkan fluktuasi harga, sebab saham yang dibeli cenderung bergerak stabil. Strategi ini jelas berbeda dengan market timing yang sangat mengandalkan prediksi pergerakan harga saham agar profit maksimal dan risiko rugi dapat ditekan.