IDXChannel - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Agustus 2023 mendatang.
Pengelola gerai bioskop Cinema XXI ini telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 14 Juli 2023.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 8,33 miliar saham atau 10,00% dari modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp270 hingga Rp288 per saham. Dengan harga tersebut, perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp2,40 triliun.
Perihal penggunaan dana, sebesar 65,0% akan digunakan untuk pendanaan pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop akan dilakukan melalui pembangunan bioskop atau teater baru untuk menambah jumlah layar Cinema XXI, serta pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk pembangunan tersebut.
Kemudian, sekitar 20,0% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal untuk sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang mana per tanggal 12 Mei 2023 total pokok pinjaman adalah sebesar Rp1,39 triliun. Sehingga saldo kewajiban perseroan setelah pembayaran akan menjadi Rp917,10 miliar.
Terakhir, sekitar 15,0% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, namun tidak terbatas untuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI.
Nusantara Sejahtera Raya dijadwalkan melantai di BEI pada 2 Agustus 2023 dengan kode CNMA. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 25 Juli 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 27 hingga 31 Juli 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 31 Juli dan 1 Agustus 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT UBS Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek
(DES)