Ridwan menambahkan, MARK akan memperluas pangsa pasar ke negara lain seperti India dan China, melakukan inovasi dan mempertahankan kualitas produk dengan membuat produk cetakan sarung tangan hemat energi dan memasang solar panel sebagai pengganti energi listrik jauh lebih hemat.
Dengan market share 50 persen dari penjualan cetakan sarung tangan nitril dan latex di seluruh dunia maka kenaikan penjualan MARK dapat digunakan sebagai indikator akan pulihnya industri sarung tangan global.
Asosiasi sarung tangan Malaysia (MARGMA) memprediksi produksi sarung tangan tumbuh sebesar 5-8% setiap tahunnya dengan total permintaan dunia mencapai 300 miliar pcs.
Adapun MARK mencatat kenaikan penjualan bersih dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi sebesar Rp132,6 miliar. Pencapaian kinerja tersebut menunjukkan MARK konsisten menjaga margin laba bersih 11,4% atau sebesar Rp34 miliar.
(DES)