Sementara itu, bursa saham China masih ditutup selama masa liburan. Namun, kecemasan pasar terhadap sektor properti China terus berlanjut mengingat sejumlah grup pengembang yang mengumumkan gagal bayar bunga obligasi, menyusul kasus utang Evergrande.
Selain itu, pembatasan listrik juga diperkirakan masih akan mengganggu ekonomi China dan memberi pengaruh di pasar global.
Dari Amerika Serikat, survei Institute of Supply Management (ISM) menunjukkan PMI non-manufaktur AS meningkat 0,2 poin menjadi 61,9. Angka tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan dari sisi industri jasa, jelang rencana Federal Reserve dalam mengurangi pembelian aset (tepering).
Perdebatan ihwal plafon utang negara dan agenda ekonomi Presiden Joe Biden masih memicu ketidakpastian pasar. (TYO)