Dari sisi neraca keuangan, per akhir Maret 2024 total aset SMIL mencapai Rp 876 miliar, mengalami penurunan 0,11 persen dari akhir Desember 2023 yang mencapai Rp877 miliar.
Sementara, liabilitas Perseroan pada periode yang sama mencapai Rp162 miliar, turun 14 persen dari akhir tahun sebelumnya yang mencapai Rp190 miliar.
Di sisi lain, ekuitas Perseroan pada akhir Maret 2024 mencapai Rp714 miliar, mengalami kenaikan 3,9 persen dari akhir Desember 2023 yang mencapai Rp687 miliar.
"Kami tidak ingin berpuas diri, dan akan terus melangkah maju dengan inovasi tak kenal henti. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk, di mana pada tahun ini bisnis SMIL bukan hanya pada penyewaan forklift saja, namun juga menjadi authorized dealer forklift merek HELI, yang merupakan salah satu perusahaan forklift terbesar di dunia," ungkap Hadi.
Selain itu, dikatakan Hadi, SMIL juga akan masuk ke dalam pengembangan Automated Guided Vehicles (AGVs) forklift, sebuah inovasi otomatisasi yang canggih dan fleksibel.
"Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam penanganan barang dan mengurangi biaya kerusakan, sesuai dengan kebutuhan pelanggan di era revolusi industri 4.0," tegas Hadi. (TSA)